Selasa, 16 September 2008

Bayar 'Tempat' or Rasa?

Jum'at kemaren gue buka puasa bareng beberapa temen kantor gue di Roof Top (10th floor) Plaza Semanggi. Tepatnya di Sky Dining.

Sabtunya, gue buka puasa bareng temen2 kampus dulu di Solaria, Plaza Atrium.

And let me compare the 'everything' of both resto.

Sky Dining, resto ini dikasi nama itu pastinya karena kalo kita makan di sana kita disuguhin view langit yang indah banget, apalagi kalo malem2, Great! Konsepnya cafĂ© temaram yang romantis beratapkan langit bertaburan bintang (ce i leh…). Kalo langit lagi cerah, kita bisa liat bintang kelap-kelip di langit. Tapi kalo emang lagi nge 'blank', pemandangan Jakarta dari lantai 10 di malem hari juga exciting banget.
Lampu yang menjulang tinggi dari gedung-gedung bertingkat seolah mau menggantikan bintang yang lagi cuti di langit. Dan lampu-lampu mobil di jalanan jadi kayak kunang-kunang balapan. Pokoknya kalo buat background foto apalagi objek langsung bagus banged dah!

Soal harga… selangit, soal rasa… buat gue sih standar banget. Sebagai bocoran, Aqua botol 600 ml with ice 10 rebu rupiah, belum tax! Lebih canggih dari harga air mineral botol 330 ml yang dijual di gerai fast food dengan harga 4000 uda tax, dingin maupun enggak. Jadi sky dining itu cocok banget buat mereka2 yang menomorsatukan tempat dan menomorsepuluhkan rasa. Sementara, gue yang menomorsatukan rasa dan menomorlimabelaskan tempat, gak cocok banget memilih Sky Dining sebagai tempat tujuan dinner. Next time, kalo akhirnya gue ke sana lagi, itu pasti karena ada yang traktir gue, hehe… (ngarep).

Solaria, yahh.. semua orang juga dah pada tau kali seperti apa biasanya interior design solaria. Cukup nyaman sebagai tempat nongkrong and ngumpul bareng temen2 or sodara sambil nikmatin breakfast, lunch, or dinner ato cuma snack dengan harga yang lumayan terjangkau. Kenapa yang dipilih adalah Solaria di Atrium Plaza karena Atrium itu lokasinya ada di pertengahan antara tempat tinggal gue di sekitar Jaksel sama tempat tinggal temen2 gue yang lain di Jakut. Biar adil, kita pilih Atrium. Dan kemudian kita pilih Solaria, karena kayaknya itu yang paling terjangkau dengan pilihan menu yang macem-macem. Dengan tempat yang juga nyaman buat ngerumpi bareng.
Betah banged deh, terbukti gue ada di sana dari jam 4 sore (gak bisa ngebooking terus ninggalin tempat dulu, tapi harus ditungguin terus) ampe setengah 8 malem. Sebenernya yang bikin betah ya karena ngumpul ma bestfrens nya itu, hehe… dah lama gak ketemu, jadinya kita kangen2an gitu deh :D . Ow iya… kalo soal rasa… biasa aja, lumayan lah, tidak terlalu mengecewakan, reasonable-lah antara harga & rasa. Menurut gue solaria itu cocok buat tempat makan bareng keluarga, sodara, temen2 se geng. Kalo lo pergi ke sana sendirian, dijamin gak akan bertahan lebih dari 15 menit! (ya iya lah! Masa ya iya dongdorongdong! Lagian hopeless banged sih kayaknya makan di resto tapi gak da yang nemenin, :p )

Jumat, 12 September 2008

Tong Sampah Bukan Barang Langka Looo!!

Pagi ini sepanjang jalan dari kosan menuju kantor, gue ngeliat banyak sampah plastik, tissue, kertas, dll berserakan di pinggir jalan ato pun trotoar. Padahal biasanya jalanan di kawasan perkantoran elit yang gue laluin tiap hari itu selalu bersih, seenggaknya gue selalu ngeliat petugas kebersihan lagi nyapuin jalanan ato ngangkatin sampah. Entah mungkin karena bulan puasa mereka off dulu, dan mulai bersih-bersih lagi di sore jelang buka puasa. Tapi yang mau disentil di sini bukan masalah jam kerja mereka yang mungkin berubah di bulan puasa ini, tapi kesadaran masyarakat -dipersempit lagi, yang besar kemungkinan adalah para pekerja kantor di 'kawasan pekantoran elit' ini- masih rendah untuk bisa menjaga kebersihan lingkungan. Walo mungkin pelakunya gak cuma mereka. Tapi nuth yakin mereka lah yang punya kontribusi dominan dalam 'pembuangan sampah secara sembarangan'. Ternyata sekolah tinggi-tinggi, jabatan tinggi di kantor, status sosial yang tinggi pula, dan gaya hidup yang 'high' tidak menjamin seseorang untuk tidak buang sampah sembarangan dan untuk bisa menjaga lingkungan agar tetap bersih dan enak dipandang.

Dengan tidak bermaksud menyalahkan pihak manapun, tapi itu adalah contoh betapa banyak masyarakat Indonesia yang belum peduli lingkungan dan itu tidak memandang status sosial atau ekonomi. Semuanya tampak 'berperan serta' dalam 'pengrusakan' lingkungan. Dan peran serta semua masyarakat pula lah yang amat sangat diperlukan untuk menjaga lingkungan tetap bersih. Semua ada timbal baliknya, kita merusak lingkungan, lingkungan akan merusak kita balik, tapi jika kita melestarikan lingkungan, kita pun akan ikut bahagia. Iya kan?

Tidak memerlukan biaya besar dan tenaga banyak untuk tetap menjaga lingkungan bersih, hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya itu sudah sangat membantu. Tapi kenapa kesadaran orang2 mengenai ini masih begitu minim? Gue pernah beberapa kali ngeliat orang buang sampah gitu aja dari dalam mobilnya di tengah jalan. Bete banget ngeliatnya! tu orang gak sekolah apa? Mobil sih mewah, tapi attitude nya payah banget! Apa susahnya dia menahan sampah itu di dalem mobil untuk sementara, toh sampahnya palingan cuma botol bekas minuman, ato pack bekas makanan, gak akan ngotorin mobilnya inih.

Please deh, gue himbau ke semuanya untuk membuang sampah pada tempatnya sekalipun itu cuma bungkus permen dan untuk tidak pernah sekalipun membuang sampah ke sungai. Jangan menunggu banjir ato bencana datang sampe akhirnya bisa sadar betapa pentingnya lingkungan ini kita jaga. Kalo belum nemu tong sampah, masukin saku, kantong, or tas untuk sementara karena gue rasa itu bukan hal susah ato menjijikkan. Toh tong sampah itu bukan barang langka, yang langka itu orang2 yang mau buang sampah ke tempatnya aja. Tul gak?

Kamis, 11 September 2008

I Hate You, Gula Biang a.k.a Gula Sintetis alias Sakarin!!

Sejak krisis moneter, harga-harga sembako melambung tinggi lebih tinggi dari pesawat terbang on flight. Angka kemiskinan di Indonesia juga meningkat (tapi herannya yang kaya malah tambah kaya ya?). Berbagai cara dilakukan untuk bisa menyambung hidup. Untuk bisa masih bernafas ketika bangun esok pagi. Ada yang halal, banyak juga dengan cara yang haram. Dan di antara keduanya ada yang bermaksud buka usaha yang 'halal', tapi ditambah sedikit 'cara' yang menurut gue (fatwa sendiri) tidak halal, karena merugikan orang banyak. Contohnya adalah penjual makanan/minuman yang menambahkan sakarin (gula sintetis) ke dalam dagangannya untuk mengurangi penggunaan gula pasir/gula aren.

Sakarin itu pemanis buatan yang harganya murah banget, lebih murah dari gula pasir hasil olahan tebu tapi manisnya 300 kali lipat dari gula pasir itu. Karena itu penjual banyak menggunakan sakarin untuk pemanis es kelapa muda, es buah, es campur, pokoknya sabangsaning es-es-an, jus-jusan, bajigur, ampe kue rangi, dan yang lagi musim sekarang... per-kolak-an.
Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan untung lebih besar ketimbang harus menggunakan 100% gula putih/gula jawa.

Antara tau tapi tidak peduli dan sama sekali tidak tau, sakarin itu uda dilarang penggunaannya sebagai bahan campuran untuk makanan/minuman karena bisa membahayakan kesehatan. BUKTI KONGKRITNYA uda sering banget gue alamin, bukan gue aja malah.. kakak, mamah, ma adek gue yang cowok juga tiap memakan/meminum sesuatu yang ada sakarinnya pasti uda gitu bakaln sakit tenggorokan, setelah sakit tenggorokan ilang diganti dengan rasa gatal di tenggorokan, ketik gatal itu ilang muncullah batuk2 yang sering dan lama. Gue bisa ampe 1 bulan baru bisa sembuh! Itu sebenernya reaksi dari antibodi tubuh ketika menerima 'zat asing yang tidak bersahabat'. Gue, sodara2 gue, dan mamah punya gen yang sama, jadi reaksi kita juga sama, kecuali papah dan mungkin kebanyakan orang lainnya yang biasa2 saja ketika mengkonsumsi sakarin.

Sebenernya batuk2 yang gue alamin itu baru symptoms tingkat rendah dari toksisitas sakarin. Gue beruntung, antibodi tubuh gue langsung bereaksi ketika sakarin itu masuk ke dalam tubuh gue, sebab gue langsung bisa tau siapa aja penjual dan makanan apa aja yang pake campuran sakarin sebagai pemanisnya.
Dalam jangka panjangnya, bahaya sakarin sangat berdampak buruk pada tubuh. Sakarin yang terakumulasi dalam tubuh dengan jumlah yang banyak dapat mengakibatkan kanker kandung kemih & migrain.

Memang sulit mengenali makanan/minuman yang mengandung sakarin. Tapi pada jumlah yang lumayan banyak, sakarin dapat dikenali dari rasa manis yang ada pait2nya, sama aroma tajam yang gak enak banget. Serasa bau obat2an gitu!

Guys, dari sekarang cobalah teiliti dulu sebelum membeli, mendingan beli makanan/minuman yang mahalan dikit daripada beli yang murah tapi beresiko tinggi. Ke mana-mana, memang jauh lebih sehat gula pasir biasa!!

Rabu, 10 September 2008

Please Welcome Me!! ^_^

Hi, all!
Sebagai blogger yang masih bayi merah di blogspot, dan besar kemungkinan banyak yang gak kenal gue (dan juga gak baca blog gue ini :p), gue dengan bangga ingin memperkenalkan diri gue ke siapa pun yang baca blog gue ini dan pengen kenal gue (hehe... ke-pede-an ya? tapi kalo gak gitu susah eksisnya :p)

Mungkin uda pada baca (berharap mungkin, hehe) nama gue 'Nuthfasa Tiraini', tapi itu masih belum lengkap, nama lengkap gue 'Nuthfasa Tiraini Abditi Mandiri', tapiii nama gue di akte, ijazah, KTP, KK, anything yang legal tercantum 'Nuth Fasa Tirani Abditi Mandiri'. Dan nama di akte itu lah yang gak gue suka. Para pembaca pasti pada 'ngeh kan?

Gue ini cewek yang 'gak kecewek2an'. Gue gak suka shopping, kalo gue akhirnya harus pergi ke mall ato pasar karena memang ada barang yang harus gue beli, dan gak ada orang lain yang bisa gue mintain tolong untuk beliin buat gue :D. Gue gak begitu suka dandan, tanpa dandan pun gue uda manis ;;), hehe.. bukan itu sih the main reason-nya, tapi karena gue males aja. Jadi di umur 24 ini gue masih belum bisa pake maskara, eyeliner, eyeshadow, sama menentukan warna lipstick yang pas buat gue. O ya gue juga belom pernah tuh ke salon buat luluran, massage, spa, meni pedi, cuma creambath doang yang gue pernah!! Oh iya, saking malesnya ke salon, uda 2 tahun lebih gue gak potong rambut hihi. Parah ya? Tapi panjang rambut gue gak kaya sundel bolong juga sih, coz potongan rambut gue yang terakhir lebih pendek dari potongan rambut Halle Berry di Catwoman, pada tau kan? And i miss that short hair style...
Gue ini paling sering 'ditegur' ma adek gue yang bungsu, cewek & cewek banget. Catet ya, cewek banget! Jadi dia lebih fashionable dibanding gue. Kalo mo pergi ke mana2 dia musti pake baju rapih, celana jins ma kaosnya or cardigans nya harus match (gue, cardigans aja gak punya, niat punya aja gak ada!). Kalo mo pake jepit rambut or iket rambut pun harus match dengan baju yang dia pakai. Sedang gue, baju nganter mamah ke pasar sama nganter adek pergi ke supermarket/mall pasti sama. Jins belel sama sweater kaos warisan adek gue yang cowok (dia makin tumbuh tinggi, sementara kaosnya gak nambah gede, jadinya ngatung kalo dipake dia) walo kaos itu kegedean dikit di gue, godombrang gitu deh pokoknya, tapi gue nyaman aja; sama kerudung langsung warna putih or item, natural soalnya, gak musti mikir itu match ato gak. Jadi pernah tuh dia kesel juga gue pake setelan baju yang menurut dia 'nggak banget' (padahal menurut gue nyaman banget!) dan bilang ke gue gak akan jadi pergi kalo gue gak ganti baju ke baju yang menurut dia 'normal' untuk dipake ke mall. Weleh weleh!!
Gue juga gak suka nonton sinetron, telenovela, or yang indihe (india, red) berseri. Jadi kalo temen2 kantor lagi pada ngomongin sinetron, gue mah diem aja, mingkem, gak ngerti. Abis gimana ya, gue gak suka aja, dan yang bikin gue gak suka juga banyak. Tau deh, bukannya gak cinta produk dalam negeri, tapi gue emang lebih suka film seri kayak Smallville, Prison Break, Friends.. yaa yang begitu2 deh... lebih qualified aja menurut gue dari akting pemainnya, jalan ceritanya, kesanggupannya bawa emosi penonton ampe bikin penonton penasaran. Gue juga suka film2 dokumenter. Gue pernah sih coba2 nonton sinetron, Intan, gue ikutin tu sinetron, coz kayaknya emang rame banget, tapi kok gak tamat2, ceritanya dibikin panjang karena rating penonton yang tinggi, tapi ceritanya makin ngacapruk, aktingnya banyak yang salah tapi gak keedit, gak qualified deh, gue ngerasa ketipu aja. Gue makin ilfil aja deh ma persinetronan Indonesia sama kisah cinta yang itu 2 aja di telenovela plus kejar2an di cuaca hujan di film indihe-indihe. Cape deee!!

Berlanjut ke hobi gue... gue suka hiking sama kemping. Dulu waktu kul lumayan sering gue outbond ma temen2 kampus. Sekarang sejak hijrah ke jakarta, otomatis gue uda gak pernah hiking & kemping lagi (i miss that moment, i really do! i miss u to, fren.. hiks...). Gue suka sama kegiatan2 yang menantang adrenalin, kayak naek tornado di Dufan, flying fox, etc. Manjat pohon juga gue suka! tapi karena kepentok umur, gender, dan rasa malu.. gue gak pernah ngelakuin itu lagi (tapi kalo ada pohon berbuah yang bisa dipanjat dan gak keliatan ma orang2 gue mau banget manjatin itu pohon, hehe). O ya...dari dulu gue suka nulis puisi, bahkan puisi gue pernah dimuat di salah satu majalah remaja sama Pikiran Rakyat, tapi sekarang gak tau kenapa gue uda gak pernah bikin puisi lagi, gak bisa mikir aja gitu gimana bikin serangkaian kata yang bagus biar bisa jadi puisi yang enak dibaca... where do my ability gone?

Talent... bertalenta apakah gue?
gue dulu kuliahnya jurusan kimia, tapi seinget gue, gue gak mencetak prestasi apapun di bidang kimia selama gue kuliah (saking standarnya IQ gue kali ya). Gue sempet berpikir bahwa mungkin gue punya talent dalam tulis menulis, tapi kayaknya dugaan gue juga salah, buktinya gue uda males bikin puisi, novel gue gak pernah tamat2 dan cuma mentok ampe halaman 8 kertas A4, times new roman 12, spasi satu setengah. Males nerusinnya!
Tapi gue suka dunia akting, walo gue gak pernah casting or audisi untuk iklan or film (kapasitas muka gue kayaknya gak cukup untuk itu, hehe). Gue suka teater, sampe sekarang! walo gue uda gak pernah ikut kegiatan apapun yang berbau teater lagi. Yang pasti dulu waktu kuliah gue ikutan teater, dan gue dinobatkan sebagai aktor terbaik mengalahkan belasan anggota resital lainnya dengan perbedaan skor 2-3 kali lipat lebih tinggi. Gue bangga banget waktu itu, soalnya gue juga memainkan peran yang 'gak gue banget', yaitu cewek paruh baya yang berjiwa pembunuh, keren kan? hehe... o iya, gue juga musti bisa bersuara kayak nenek lampir dengan volume yang keras sampe kedengeran sama semua penonton di hall. Dan gue berhasil (tapi gara2 itu pita suara gue agak2 sakit gitu)! itu yang bikin gue bangga, dan bikin gue yakin, gue bisa berteater, tapi sayang, talent gue yang itu gak tersalurkan :( Begitu keluar dari teater (1 hari setelah resital, 2003), gue off aja kegiatan teaternya, ampe sekarang!

Apa lagi ya??
Whuaaa... uda banyak banget ya yang gue ketik di sini... hihihi... uda pusing juga kali yak bacanya?
Perkenalan gue, cukup sampe sini dulu kali ya...
Kayaknya uda overload info nya...

But, i hope u all don't mind to welcome me
Thanx ;)